Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu sukma mendatangkan jodoh dalam waktu
singkat
Garansi 100 %


Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang
khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun
Wanita.
Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta
bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Bulu Perindu Asli Kalimantan
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSJc7gC0B3roJywCjT_rhk3-gExBRhaUu12l3AYhXvKXMsf6_96nA
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQyXwddpsb8cqY4okcxC2xoHzec4puPCdrX2qxJZBaAcoNT768ZFuRWFBrcZg
mahar tingkat satu 250 ribu plus ongkos kirim 50 ribu
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
mahar tingkat Dua 500 ribu plus ongkos kirim 50 ribu
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.

"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"

"Saya tidak tahu lagi harus mengucapkan apa, kecuali mengacungkan kedua jempol saya untuk Bulu Perindu Sukma Milik Bapak Waluyo , dalam tempo 7 hari saja istri saya yang selingkuh dengan pria lain kembali ke pelukan saya serta memohon ampun dan sungkem kepada saya,
dengan membaca petunjuk Bapak Waluyo langsung saya praktekan saran yang dibilang Beliau dan Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan.
Terima kasih Bapak Waluyo.
Misuanur - cahayase***@yahoo.co.id
Jl. Mojosongo, Jebres, Surakarta, Jateng


"Luar biasa !!! Setelah menggunakan Bulu Perindu, saya bisa bergonta-ganti pasangan akhirnya bisa tersenyum puas.... Silahkan pesen di situs ini, dijamin bikin glegek'en. Dan yang jelas, setelah saya merasakan manfaat dari Bulu Perindu ini, sekarang saya bisa mencari kekayaan yang sungguh mudah dan fantastis !!! Recomendasi reseller boss !!!".
Binsamdony - semestar***@plasa.com
Jl. Raya Cetho - Sukuh, Karanganyar


"Assalamualaikum Wr. Wb Terima kasih abah WALUYO atas paket produknya yang telah kami terima dan setelah kami mencobanya, sangat luar biasa. Dulu sebelumnya setiap kali saya berkumpul dengan istri, selalu saja terjadi pertengkaran, karena masalah tuntutan ekonomi yang membuatanya selalu ingin di cukupi, hasilya selalu ribut dan ribut melulu, setelah memakai Bulu Perindu Bapak Waluyo dan di gunakan buat Pelaris usaha saya di bidang Pecah belah, Alhamdulillah setelah mengikuti saran dan arahan dari Bapak Waluyo Yng kontinyu saya lakukan Alhamdulillah hasilnya sungguh luar biasa, semua kebutuhan saya telah tercukupi. makasih Bapak Waluyo.
Zabidi - zabidiward***@yahoo.com
Playen, Gunungkidul


"Awalnya sebelum menemukan program ini hati saya selalu gelisah bertahun-tahun dengan biaya tidak sedikit mencari jalan pintas namun tidak pernah hasil dan tetap gelisah, akhirnya setelah menerima paket Bulu Perindu dan membacanya ada ketenangan batin, selain Bulu Perindu yg luar biasa, programnya meyakinkan dan masuk akal serta bisa dijalankan dengan mudah, succes untuk Bulu perindu Sukma".
Khoirul- kacuk***@yahoo.com
Jl K.Hasyim 69, Plongan, banyuwangi


"Assalamualaikum Wr. Wb. pak WALUYO Bulu Perindu sudah saya terima. Pertama kami ucapkan kepada Allah karena tidak ada yang lebih kuat kecuali Allah. Dengan sebab dan lantaran Bulu Perindu, Allah memberi tambahan kekuatan kepada saya.
setahun yang lalu saya telah bertunangan dengan seorang wanita, namun 3 bulan belakangan ini tiba2 dia seolah2 sudah tidak ada respon lagi terhadap hubungan kami, dan puncak saat malamtahun baru dia memutuskan hubungan pertunangan, malu ,sedih semua bercampur menjadi satu, saat main ke internet untuk facebookan ternyata menjadi suatu hal yang menjadi pemersatu hunguan saya kembali dengan tunangan saya , tepatnya setelah melihat iklan ini fi facebook, dan saya langsung tertarik dan langsung menghubungi beliau, Alhamdulillah setelah melakukan apa saja yang di paparkan dalam kertas panduan Bulu Perindu , yang memang sangat mudah apalagi tanpa puasa,ritual dan pantangan, Alhamdulillah dalam tempo 3 hari saja tunangan saya langsung memohon ampun kepada saya, berjanji akan selalu bersama selamanya.
terima kasih Pak Waluyo atas Bimbingannya.
ROIHAN - abadipulsa***@ymail.com
Merakurak, Tuban, Jawa Timur
Pembayaran dapat di lakukan ke rekening ini

BNI atas nama WALUYO no rek:0224430064
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082362939492 pin bb 54C43B96
( WALUYO )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA TIKI (titipan kilat)
data:image/jpg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wBDAAkGBwgHBgkIBwgKCgkLDRYPDQwMDRsUFRAWIB0iIiAdHx8kKDQsJCYxJx8fLT0tMTU3Ojo6Iys/RD84QzQ5Ojf/2wBDAQoKCg0MDRoPDxo3JR8lNzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzf/wAARCAAqAHIDASIAAhEBAxEB/8QAHAAAAgMAAwEAAAAAAAAAAAAAAAYEBQcCAwgB/8QAPBAAAgEDAwIDBQMICwAAAAAAAQIDBAURABIhBkEHEzEUIlFhcTJCgSMkM2KRodHjFRYXU2aSlKTB4fH/xAAZAQACAwEAAAAAAAAAAAAAAAAAAgEEBQP/xAAmEQABBAEDAwQDAAAAAAAAAAABAAIDEQQSEyExQWEiUXHhBYHR/9oADAMBAAIRAxEAPwDaaiaOmgeaZlSJFLMzHgAaXT1JU1D/AJlSRJAwDJLVTeXvHPoMfI+pz8uDqB1f1FTCtS2+y106wzLJP5EOVfAyFzkd9pP01VdO3yWdKi5S0tyeSbcQKaEeSijGACeCeOWxn9mq75fVpBV+LFO3uOHwmy29RrPUx01dT+zTSkiFg2+OUjHAbAx6jGRzkYJyM93V19Xpzp+purQef5AXEe/buJIAGcHHr8NVtTQwtQ1cBVyWRsSE52shYKQeOADjtjGrc0VNfLLFDdYIqqKVEd1YZRmGDkfLPI12iPqGvkKvM1o5bwsyPjj/AIe/3v8AL18/txOMDp0f63+XpW8XbfbbV1UtFaqOGmijpUZ0hXaCzE+v4DUrwZsVBfL3Xi60kdVBBTAqkg3AMW/hnW+cfEEG9o4+T/UlCrWg2DxMiufT92vNXa5KantxUFI5fMaQkdvdGNUtB40pU3KGnksUixSyBA0dQHfJOOBtAP7f26meKKUvSfR5h6fiW3PWVaBjTe4XAHIOPlxrJujHqm6ptqUc8sMstSilo2KsRnJGR2wPTXPHxoJY3yaeO3PhQACtj648Tf6rXoW2O1rVHylkZ2nKFd3oCNp129BeIkvVtxnppLWlJFBD5rzCoL98D7o+ffWUeKtX7Z17dTxiN1h/ygDXT0zUVFFb6tYJdq1u1JdvrtUn3c/PPP4a45UUGPhCUjmvPUqxjYpneGN6la3dfEyClrZYKGhFVDGdvnmXYGPfAweNWfSXVNf1DO221LDSIcPUNOTz2AG3k6zPpS0QXu9QUVTOIY2BY9jIB91fn3+mdbJXrDY+m6w0aLDFSUsjoFGMbVJH7xrCxjLKbJ4V3PixsYCJrfV78rOrt4zimuMtPRWYyRROVLTzbGbBweADjTlbusFrrPb7ilvliFWpYxyNgoA23I45HGfxX4jXm2orKmqqfaqmollnJBMsjliSPQ516b6Gic9IWZq2SSeoamjlaSZi7bmG71PfnW7+QxY4Ym6RRWXTWnkWmANwODo1y0azUiqr9QS1tKppnC1UEglhLDgsOx+RBI+Wc840o26po7fWT+an9HSOS0lNJK8SqT6lcZ3ZwORx8PQE3dbcK2K+SwQ1MpZXgEVJ5SlJFY/lGJ27hgZOd2Bj0Poa2e5XeSiU0kj1FUyRNNFNTBVhlMsYMY93gEM45LEABs9zBxy4gghd45tLS0iwvlLLVXVXoqEu8EvuTVZBKRjOSFY/b3Fj8xxn4h2giWGJI41CoihVX4AcDSHHfbrUViyGqNHRSyytD5irDiPbAYwS0T8kM7YwPUjPu41MFwuUklyiWvnZo4pZInhiTEe2TAUq0YIJHGMtu5II40zcdze6WV+voKCyDxOSpruurtIlPO8ayLGrLGSMBF/5J0++AlDJT2+7VE8TxmSZEXepXgA59frpplra6CdIKq4VEVN5cbPV+ShYMVY7eE2gE45x2A9TnXO63qtoDanQTSRON9Rinw0q8DaFPo3O7GRgAn9XWhJkukhEIHtzft+kl8Uk3x8aedLPRwQSS4aSZtiFu23t9dJnhXaqmXrq2vLTTxpAWlLNGQOF+nz1tl3q7mbhDFbn90+W5BQFZBk5XdjjI79uNQoKy51MENYlZWRh6aaXyWgjADLkKCCm79/bjRHkuZj7QA79/pANBYL1BBcK6/XGrNFUt5tVI2RC3ve99PTT50l0fLW+Hs9QIHjr1qpJYw6EMygbSvPxA4/705Ncb5Lb4HoK01E5SV5SskZ27Y1YD9DxyT7uM/rakPfLvSuJJ0klgeqfy9kHOFR/yZwO5CkN3zjtnUZUzsiHZIFfK6RSuieHN6hZXDT18EyTQ09VHLGwZGETblYfhrR79fKi6+GlymjppUrvJEEkHlMW3FlBIGMkEEn/AM1PgqrxPRQxT1VbBVx1iwySezxr5sb+8GwUYDAwOPgdc5LlcVaVTUzJIhYUsQp1IqmDsNrHacegHBGB7x4Os3HxXQPu78K3mZwygLbRHe/pedxZro3At1ZkjA/N3/hr1dbqdaShpqZBhYY1QdsAAAaVZLzeKbcJI5JpHFQ9PiHh/fCohwOCrMOeMqc8nOJdkvFT7TDS3aZ1lCGImeMIZXD4VsDjLKUbA4G4a0syZ+QBYArys8m01aNGjWclRo0aNCFT31Z2ip/LFQ1OJs1C0zFZCmDjBBB+1tJwc4B+mqbyrkWbal0ExC+xF5fcQbm/S4OD2zuycYHJ3acDo04dQUpNqIbxVBYIhWReWSkjO7KpzODnKsCw2A8g+nHrqNLTXtYYEqXrQEfbI8RlcMAHxwkgcjlfvfDOdPejTCShVItKlFS3WO8pUvJN7GZygjaSQts2DBKsxXGc9t3z1BqY7uHrRGLg287i58wFBv4ACybWyP7vaceunnRqBJzdItJb0V2eSGalkqxBEsYZXknV5AWw+1WkODg/fDH4dscmh6gkVj+crNBIKdCsgAlARyZME45JUDPcAnTlo0biLSRWQ1jSU/swvEdKN4l855XJfavoFkV8fa5ztyDgc505QfoU+16D7QOfxzzrt0DSudYUL7o0aNKhGjRo0IX/2Q==
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQmme_dl_uzL75YWXC9GiO2FWfdkPwVFY5NIsbWvcwUfZUT7gJyaq3DzQ

Rabu, 25 Agustus 2010

AKIBAT TUMBAL TANDUK RUSA SULIT MENDAPAT JODOH

Penuis : GOENAWAN WE





Untuk menghindari serangan gaib, sepasang tanduk rusa jantan ditanam sebagai tumbal. Tak disangka, tumbal ini bisa mempersulit perjodohan....



Banyak kolektor awetan binatang memajang rusa jantan di dinding rumahnya. Salah satu maksudnya mungkin agar terkesan estetik dan berwibawa. Tapi tahukan Anda, menurut beberapa ahli tata letak bangunan atau Feng Shui, bila kepala rusa jantan itu di hadapkan ke dalam rumah, maka akan mengakibatkan pemilik rumah akan sering sakit-sakitan, bahkan bisa meninggal dunia.

Mengapa bisa demikian? Dikatakan, sengatan aura tanduk rusa yang tajam itu dianggap "Sar-Chi" atau "panah mematikan." Lalu bagaimana jika tanduk rusa jantan ini digunakan untuk tumbal?

Diketahui, sekitar tahun 70-an, banyak perwira militer yang setelah memasuki masa pensiun, dikaryakan sebagai pamong praja di desa-desa tertentu, sebab kondisi negeri yang masih belum stabil dan aman.

Para eks militer yang rata-rata memiliki ketegasan dan punya wibawa itu dianggap mampu menjadi pengayom masyarakat. Kebetulan juga banyak masyarakat yang merasa tenteram di bawah lindungan mereka.

Begitulah dengan yang terjadi pada Pak Walido. Sebagai anggota TNI AD dia dipercaya menjabat sebagai Kepala Desa (Pak Polo) di sebuah desa yang terletak di wilayah Kabupaten Sragen.

Sebagai mana umumnya desa-desa di Tanah Jawa, bahkan di wilayah kepuluan Nusantara lainnya, sampai sekarang tak dipungkiri kalau hal mistis masih tetap tumbuh dengan suburnya. Apalagi kalau sudah memasuki dimensi wilayah kekuasaan, seperti halnya Kades. banyak orang yang iri ingin merebut dengan berbagai cara, termasuk dengan menggunakan ilmu gaib.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pak Walido berinisiatif untuk membuat benteng gaib di lingkungan kantor desa tempatnya bertugas. Maksudnya agar dia terhindar dari segala marabahaya. Sesuai dengan rencananya, waktu itu dia pun mendatangi guru spiritual yang tinggal di lereng Gunung Merapi.

Orang-orang yang hidup di lereng gunung memang dianggap memiliki kemampuan spiritual yang cukup tinggi, karena diyakini bisa berdialog dengan alam. Hal ini tertuang dalam konsep pemahaman hidup Trihista Karana (alam-manusia-Tuhan). Mereka yang dapat berdialog dengan alam, maka dianggap bisa berdialog dengan Tuhannya. Dan salah satu yang dianggap memiliki kemampuan tersebut adalah Mbah Gepeng Wicaksono.

Spiritualis tua inilah yang sejak Pak Walido masih aktif bertugas di dinas kemiliteran selalu menjadi tempat curhat-nya. Bahkan semasa ditugaskan Timor-Timur untuk pertama kali, Pak Walido dibekali sipat kandel berupa Kol Buntet dan Cundrik Singkir. Beberapa kali tubuhnya tersambar peluru, namun hanya lecet saja.

Makanya, setelah Pak Walido menjabat kepala desa, dan merasa kedudukannya banyak yang mengancam, dia pun kembali mendatangi Mbah Gepeng Wicaksono untuk memecahkan masalahnya.

"Memang, Le, semakin tinggi jabatan itu makin banyak cobaan hidup," jelas Mbah Gepeng.

"Lha, sebaiknya Nanda menggunakan cara apa, Mbah. Agar jabatan saya tidak ada yang menjahili. Kalau bersaing secara jantan dan terbuka saya malah suka, Mbah. Tapi ini kan urusannya lain," kata Walido mengutarakan hal yang dirisaukannya.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Mbah Gepeng menyarankan agar di pintu masuk gapura Balai Desa diberi tumbal berupa tanduk rusa jantan.

"Apa fungsi tanduk itu, Mbah?" Tanya Walido, heran.

"Selain melindungi jabatan kamu dari bahaya yang tak diinginkan, juga anak-anakmu akan dilindungi semua keselamatannya oleh khodam yang menghuni tanduk rusa jantan itu," jelas Mbah Gepeng.

Walido tak banyak tanya lagi. Dia pun bersedia mengikuti saran Mbah Gepeng. Akhirnya, saat itu di malam anggoro kasih (Selasa Kliwon), prosesi penanaman tumbal tanduk rusa jantan itu dilakukan. Selain kepala rusa yang ditanam di depan gapura yang sebelumnya dimandikan dengan darah ayam cemani terlebih dahulu, di pojok Balai Desa juga ditanami telur ayam cemani dan telur angsa yang kemlekeren (tak jadi/wurung).

Memang, ritual ini terbukti ampuh. Sejak diadakan penumbalan itu, hampir tak ada gangguan yang berarti sama sekali. Karier Pak Walido mulus dan anak-anaknya yang berjumlah 7 orang semuanya dapat mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan setelah lulus, anak-anak Pak Walido itu langsung dapat pekerjaan sebagai PNS. Sebagai ayah tentu saja Pak Walido merasa bangga. Tiga orang anaknya menjadi PNS dengan posisi yang cukup tinggi, sementara ke 4 anaknya yang lain masih merintis di bangku pendidikan.

Namun, petaka itu akhirnya datang juga setelah Pak Walido wafat. Saat akan meninggal dia tidak berpesan apapun pada putera-puterinya. Bahkan isterinya, Ibu Cempluk Pollena pun tak diberi tahu prihal penanaman tanduk rusa jantan itu.

Pergeseran hidup keluarga almarhum Walido pun mulai berlangsung secara perlahan. Dari kemakmuran sedikit demi sedikit mulai terlihat penurunan drastis. Apalagi setelah Balai Desa diduduki Kepala Desa baru, dan rumah dinas ototmatis dihuni pejabat baru pula.

Waktu terus bergulir. Meski putera ke-4 hingga yang paling bontot sudah lulus perguruan tinggi, namun mereka mulai kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Untuk menemukan pasangan hidup pun banyak mengalami kendala. Padahal wajah mereka di atas rata-rata. Berbagai prosesi ritual dari ruwat hingga ruqiyah, juga datang ketempat-tempat yang dikeramatkan yang katanya memiliki tuah untuk perjodohan pun telah dilakukan. Tapi hasilnya nihil. Ada apa dengan semua ini?

Terlihat jelas keputusasaan menggelayut hitam di wajah mereka. Hingga akhirnya putera ke-4 Pak Walido main ke rumah sahabatnya di Sokaati, yang bernama Dalimen. Secara tak sadar, Hasto Broto menceritakan semua yang terjadi pada keluarganya.

"Begini saja, Has, aku kan punya awrisan tombak pusaka dari leluhurku yang biasa disebut Kyai Cacing Kanil Regol. Coba saja pusaka itu kamu bawa ke rumah," kata Dalimen.

"Terus aku apakan pusaka itu?" Tanya Hasto Broto.

"Menurut leluhurku, pusaka Kyai Cacing Kanil Regol ini memiliki fungsi sebagai antena gaib peristiwa masa lalu dengan yang terjadi sekarang ini. Siapa tahu ada kilas balik peristiwa yang mungkin jawabannya apa yang selama ini kamu cari." Papar Dalimen.

"Lalu bagaimana caranya?" Hasto Broto penasaran.

Akhirnya Dalimen, pemuda desa itu menjelaskan prosesi ritual penggunaan pusaka tersebut, yang konon oleh leluhurnya sering digunakan untuk sarana awal ruwatan.

"Kamu cari air sungai yang bertemu ruasnya (arus). Malam Jum'at taruh di bawah tempat tidurmu. Pusaka ini kamu minyaki dengan minyak Misik Jafaron dan diberi bunga liman. Terus kamu tidur," jelas Dalimen lagi.

Pusaka berupa tombak bernama Kyai Cacing Kanil Regol itu akhirnya dibawa ke rumah Hasto Broto. Singkat cerita, setelah tiba malam Jum'at semua petunjuk dari Dalimen dilaksanakan.

Malam itu Hasto Broto baru bisa tidur setelah jam dua belas malam. Saat tertidur itulah dia didatangi sosok hitam sangat besar dan menakutkan, dan satunya adalah sosok seperti mumi.

Kedua sosok gaib menyeramkan itu menyerang Hasto dan ketiga adiknya. Dalam mimpi itu, Hasto dan adik-adiknya berada di rumah lamanya, yakni di rumah dinas yang dulu pernah ditempati oleh keluarga mereka semasa almarhum ayahnya masih menjabat sebagai Kades.

Saat dikejar kedua makhluk halus itu, mereka berempat masuk gapura Balai Desa. Anehnya, sosok hitam dan mumi itu terpental setiap mau masuk gapura Balai Desa. Mengapa? Sebab secara aneh dari dalam tanah keluar tanduk rusa emas yang memancar dan membentuk garis sinar melingkupi wilayah Balai Desa.

Dua sosok gaib itu akhirnya menyerah kalah, namun tetap menunggu di depan gapura, dengan posisi agak jauh. Setelah peristiwa itu, silih berganti muncul sosok laki-laki muda dan perempuan muda yang datang silih berganti.

Anehnya, sosok itu seperti dikenali Hasto Broto. Ada bekas mantan pacarnya dan mantan pacar adik-adiknya. Namun setiap mau mendekati mereka, terhadang oleh tanduk rusa yang bercahaya keemasan. Mereka ketakutan dan menangis pergi.

Kepergian mereka justru disambut oleh tawa tergelak-gelak dua sosok gaib yang sebelumnya mengejar-ngejar Hasto Broto dan ketiga adiknya. Suara tawanya begitu menakutkan, hingga Hasto pun terjaga dari tidurnya.

Saat Hasto terbangun, belum sempat hilang rasa keheranannya itu, tiba-tiba dia merasakan hawa panas yang mengitari tubuhnya begitu kuat. Sesaat kemudian hawa itu hilang.

Peristiwa itu diceritakan Hasto pada sahabatnya, Dalimen, dari A sampai Z. Dan menurut penjelesan Dalimen yang mengerti sedikit ilmu kebatinan dikatakan, "Dua hantu itulah yang oleh orang-orang kebatinan disebut sengkolo. Sedang sosok laki dan wanita mantan pacar kamu dan adik-adikmu itu tak berani mendekat karena terhalang oleh tumbal."

"Tumbal tanduk rusa itu?" Tanya Hasto, menduga-duga.

"Benar sekali@+! Karena yang memasangnya sudah meninggal dan tumbal itu berkekuatan khodam, maka seakan dia itu ibarat hewan peliharaan yang menjadi liar. Karena tak ada yang merawatnya lagi,. sehingga tak tahu dan tak dapat membedakan siapa musuh dan bukan, keturunan tuannya atau bukan. Sebagai akibatnya perjodohan kalian menjadi berat. Begitu menurut analisaku," papar Dalimen panjang lebar.

"Terus bagaimana cara mengatasinya, Men?" Hasto Broto gusar sekali.

"Kamu harus menggali tanah di mana tanduk rusa itu dulu di tanam oleh almarhum ayahmu," saran Dalinem.

"Kalau sudah hancur jadi tanah bagaimana?"

"Dikira-kira saja, ambil tanah itu buat gelu (bulatan) sebanyak tujuh butiran. Bungkus dengan mori masing-masing tujuah buah. Lalu labuh di laut, biar ternetralisirkan. Mudah-mudahan dengan cara ini kamu dan adik-adikmu segera menemukan jodoh masing-masing," jelas Dalimen lagi.

Atas petunjuk Ibunya, Campluk Pollena, Hasto dan adik-adiknya akhirnya dimana dulu tanduk rusa itu di tanam oleh almarhum ayah mereka. Beruntung sekali, sebab setelah digali ternyata masih ada sisa-sisa tanduk rusa jantan tersebut. Serpihan tulang itu segera dibungkus beserta tanahnya, dan dibuat menjadi tujuh gumpalan, lalu dibungkus dengan kain mori dan segera dibuang ke pantai Parangtritis, Yogyakarta.

Setelah satu tahun sejak peristiwa itu, Hasto akhirnya menikah dengan Linawati, pemilik salon di daerah Ngawi. Tertaari Unggul Pawenang, adiknya, dapat jodoh pemuda asal Kudus yang bekerja di perusahaan ekspor kayu.

Sementara itu, Zain Al Fateh kawin dengan janda ayu yang buka toko kelontong. Yang paling bontot, Wening Wenang Purba Amisesa, saat ini sedang menjalin hubungan serius dengan seorang pengusaha.

Dari cermin peristiwa yang menimpa keluarga ini, seharusnya kita tidak gegabah dalam melakukan sesuatu, apalagi yang berbau gaib, yang tidak kita pahami secara mendetail. Sebab kadang akibat yang tak disadari bisa begitu fatal hingga keanak turunan kita.

Yang paling bijak adalah mempertebal iman pada Sang Pencipta dan berserah diri hanya padaNya. Semoga kisah kecil ini ada hikmah yang bisa dipetik. Amin!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar